Mengapa Teknologi Hitam Dapat Mewujudkan Kebbebasan Membuat Es Batu?

Introduction

Pada tahun 1834, Jacob Perkins dari Inggris berhasil menciptakan mesin pendingin yang menggunakan eter sebagai refrigeran, membuka era teknologi pendinginan. Seiring berjalannya waktu, teknologi pendinginan terus berkembang dan digunakan dalam rumah sakit, industri, dan kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan secara detail menjelaskan tiga jenis refrigeran pendingin yang umum digunakan beserta karakteristiknya, dengan fokus pada aplikasi dan perkembangan mesin pendingin karbon dioksida (CO2).

I. Mesin Pendingin Kompresi Uap

Mesin pendingin kompresi uap menggunakan sifat pendidihan cairan untuk menyerap panas dan mendinginkan. Salah satu refrigeran yang umum digunakan adalah ammonia. Dengan memasukkan uap ammonia ke dalam kompresor untuk meningkatkan tekanan, diperoleh uap ammonia yang memiliki suhu dan tekanan tinggi. Kemudian, uap ammonia ini didinginkan dengan air dingin atau angin dingin untuk mengambil panasnya, sehingga uap ammonia tersebut mengembun menjadi cairan. Refrigeran ini umum digunakan untuk membuat es dan menghasilkan udara dingin.

II. Mesin Pendingin Karbon Dioksida (CO2)

Due to the fatal flaws of ammonia refrigeration (explosive and toxic), scientists and engineers started to study carbon dioxide refrigeration. Carbon dioxide is a non-toxic, non-explosive, and easy-to-produce refrigerant. In 1869, an American named Lowe successfully built an ice-making machine using carbon dioxide refrigeration. Despite the higher operating pressure of carbon dioxide refrigeration equipment, it is widely used in the ice-making industry.

III. Artificial Synthetic Refrigerant Refrigeration

In the 20th century, artificial synthetic refrigerants gradually replaced natural refrigerants. Chlorofluorocarbons (CFCs), represented by Freon, have excellent refrigeration performance and are non-toxic and harmless. However, these compounds are environmentally unfriendly and can deplete the ozone layer or contribute to global warming.

IV. Applications of Carbon Dioxide Refrigeration Technology

With the continuous advancement of refrigeration technology, carbon dioxide as a safe and non-toxic refrigerant has attracted people's attention. Modern refrigeration methods can meet the low-temperature demands of various daily life needs. In recent years, the application of green refrigeration technology has been widely promoted.

5. Carbon Dioxide Ice Making Technology

Gelanggang skating nasional menggunakan teknologi pembuatan es superkritikal CO2, menjadi fasilitas olahraga es pertama di dunia yang menggunakan teknologi ini. CO2 dalam keadaan superkritikal memiliki karakteristik yang unik, suhu kritisnya rendah, dan kemampuan transfer panas yang baik, sehingga sistem pendingin CO2 jembatan lintas kritis lebih efisien.

Kesimpulan

Dari diskusi tentang bahan pendingin pada mesin pendingin, kita dapat melihat potensi CO2 sebagai bahan pendingin hijau. Dengan perkembangan teknologi pendingin hijau, penggunaan CO2 memiliki prospek yang sangat luas, dapat memberikan solusi pendinginan yang efisien, aman, dan ramah lingkungan untuk berbagai industri.